Senin, 05 Desember 2011

#9 Dia yang selalu terindah

2 Hari kemudian Sudah 30menitan lebih Rista di Mesjid , untuk melakukan sholat dzuhur . Ia begitu khusyuk untuk berdoa . Mengapa tidak ? Sejak tadi pagi Desta hanya bisa terbaring lemas di atas kasur . berangsur – berangsur penyakitnya semakin parah . Sejak kemarin ia merasa susah untuk sekedar duduk apa lagi berjalan . Ia kini hanya merenungi nasib , menyesali masa lalunya . Sudah 2 hari ini , dia hanya ingin menjaga Desta walupun Desta tetap menyuruhnya untuk masuk kuliah , tetap saja Rista ingin untuk menjaga Desta . “Aku pengen jagain kamu des , bisa buat tersenyum di kala kmu sakit seperti ini . Kamu senyum aku juga jadi tersenyum” Kata-kata itu yang selalu diucapkan Rista , jika Desta menyuruhnya masuk kuliah . Dan selama 2 hari ini , dia bener-bener menjadi Galau . Takut kehilangan Desta . Memikirkan bagaimana nanti jika Desta tiada . Memikirkan dia tidak lagi bisa memandang Desta yang sebenarnya ia pun diam-diam memandang dari kejauhan . Ia juga mengenang-ngenang masa lalunya , 6 tahun yang lalu . di kala , mereka berdua dekat . Dikelas ngerjain sesuatu bareng . Pulang pun bareng . Desta sering cerita tentang cewek yang dia suka . Pokoknya bener-bener terbuka . Tapi apa , setelah pisah kelas , dan Desta tau kalo rista sebenarnya suka dia . Perlahan-lahan mereka tidak dekat lagi . Rista Cuma bisa mandang dia , tidak berani menegur , walaupun pulang bareng, Rista tidak pernah ikut – ikutan bercanda seperti teman-temannya . tidak ada lagi keterbukaan di antara mereka berdua . sejak saat itu , Rista benar-benar merasa kehilangan . Pernah suatu ketika , diadakan tes organisasi pengurus lama . Desta dan Rista termasuk pengurus lama . Rista sudah hampir 1 jam mengikuti tes tersebut di ruang tesnya . tetapi Desta tak kunjung datang . Rista bener-bener gelisah . karena Rista pikir , hanya dengan organisasi ini , mereka bisa berbicara lagi , bekerja sama , walaupun hanya sebatas tentang organisasi ini , Rista sangat menanti itu . Tidak lama kemudian , Desta pun masuk ruang tes tsb . Hati Rista bener-bener lega . Dia menjadi semangat lagi . Mengenang masa-masa itu , air mata Rista menetes lagi , enatah ini , keberapa kalinya dia menangis . sampai-sampai selalu bengkak . Yang dia pikirkan kali ini hanya takut . TAKUT KEHILANGAN DESTA . ...