Rabu, 28 September 2011

#3 Dia yang selalu terindah

Dret, dret, dret . dret, dret dret . Samsung Wave 533nya desta begetar . Terlihat tulisan dilayar , Nyokap calling .
“Hallo mah ?”
“Hallo des, gimana kabarmu ? maaf ya mama baru bisa telpon kamu sekarang , mama juga papa sibuk banget soalnya” ujar mamanya memohon maaf .
“gak papa mah , yang penting mama udah bisa telpon desta nih sekarang . aku baikan aja mah , mama sama papa gimana ?” tanya desta . senang ia bisa ditelpon oleh mamanya . karena udah seminggu lebih , mama juga papanya keluar negri urusan bisnis .
“mama , papa baik juga nak . Kamu udah periksa ke dokter lagi belum ?” tanya mamanya khawatir .
“eh iya . udah kok mah.” Ucap desta berbohong .
“baguslah , apa kata dokter ?”
“Bilang dokter sih , akhir akhir ini aku sehat sehat aja . Fisikku semakin bagus jadinya ” desta berbohong lagi .
“Oh iya ? alhamdulillah kalo gitu . Yaudah besok mama baru bisa pulang dari amerika des . Kamu Hati-hati ya disana . serius belajar ya ?” mamanya senang bisa mendengar kalo anaknya sehat sehat aja .
”ok mah , mama juga hati hati ya” telpon disebrang pun ditutup .
Nambah dosa lagi kan batin desta . mamanya perhatian banget sama dia walupun sibuk, maklum anak terakhir . kakaknya udah bekerja dan berkeluarga sekarang . Dia takut mamanya khawatir Cuma garagara dia . sebenarnya dia udah hampir 2minggu lebih gak ke dokter dan terakhir kali ke dokter , dokternya malah bilang sekarang desta kurang baik dan fisiknya melemah . itu lah yang buat dia sering merasa pusing dimanapun berada .

...

Hari ini rista telat bangun , sudah jam 06.30 baru dia bangun . tadi malam ia bener bener begadang buat ngerjain tugas yang harus segera ia kumpul . sialan batin rista . Langsung dia menyambar handuk dan langsung mandi kilat , lalu berpakaian dan mengenakan kemeja hijau , levis selutut dan sepatu ket’s hijau juga sedikit bedak . bener bener simple apalagi dengan rambut panjang yang tergerai begitu saja . langsung dia nyalakan mesin mobil dan langsung pergi menuju kampus .
Sesampainya , langsung dia menuju kelas matematika , dan ternyata apa ? dia terlambat hampir 20menit . haduh , gak ada harapan bisa masuk sudah batinnya . terpaksa dia bolos jam mata kuliah pertama . sambil kepala tertunduk ke bawah dia menuju kantin untuk makan pagi , perutnya terasa lapar banget , karena buru buru tadi .
Bruk . sialan batinnya .
“eh maaf-maaf ya” ujar cowok tersebut yang memakai sepatu converse putih . dia membantu menyimpun buku rista yang berserakan juga bukunya sendiri .
“eh iya gak papa kok , ini salah gue gak li...” setelah menyadari siapa cowok tersebut , rista tersenyum sinis . “Desta” panggil rista
“iya, eh rista . maaf maaf ya ris” Ucap desta agak gugup . setelah selesei mengambil buku buku yang berserakan ia pun berdiri .
“lo kok disini , bukannya fakultas lo di sebrang ya ?” tanya rista . bisa-bisanya dia ketemu desta , tapi ia heran dan ingin bertanya kenapa muka desta agak pucat , tapi ia simpan dalam dalam pertanyaan itu . bersikap biasa dan cuek , karena memang itu yang akhir akhir ini yang ia lakukan ke semua cowok.
“iya, tadi aku telat . ngg... trus gak boleh masuk lagi, karena masih ada waktu sejam’an lebih, jadinya makan nasi kuning di sini . ” ujar desta masih gugup . ia berusaha menghilangkan rasa pusingnya .
“oh gitu toh” ujar rista sewot . rista pun berbalik badan pergi ninggalin desta .
Desta sempat melongo , tapi ketika menyadari itu . langsung ia panggil lagi . “Rista” panggilnya.
Rista pun berbalik badan, dia tidak menjawab panggilan desta . Jidatnya mengkerut , bingung .
“maafin aku ya” ujar Desta yang makin membuat alis kiri Rista naik .
“ada lagi yang mau diomongin ? udah ya gue sibuk” ucap Rista yang kini berbalik badan lagi dan langsung pergi .
Kini Desta hanya pasrah mendengar jawaban Rista yang bener bener cuek itu . Kepalanya kini bertambah pusing lagi . rasanya gak sanggup berdiri , ia pun langsung berbalik badan dan pergi ninggalin kampus menuju parkiran , mending hari ini dia gak masuk dulu . dari pada nanti dia malah bikin heboh risky kalo pingsan .
Rista sendiri , masih jengkel banget . bisa-bisanya gue ketemu itu anak, jengkel banget sumpah , batinnya . dia sekarang menjadi sensitif kalo ditabrak cowok ataupun ada cowok yang mendekatinya atau mencoba mengajaknya jalan . apa lagi kaya tadi ditabrak sama orang masa lalunya . shit batinnya .
Diantara mereka berdua ternyata tidak ada yang menyadari bahwa ada yang memperhatikan mereka dari fakultas sebrang. Des gue ngerti perasaan lo , berani banget lo nyetir pas disaat penyakit lo kambuh juga perasaan lo kacau gitu lagi batinnya khawatir .

...

-Bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar